Ekowisata Hutan Mangrove dan Pantai Karangsong, Eksotisme dan Pesona Indramayu
sumber : www.kompasiana.com |
sumber : www.kompasiana.com |
Konon, banyak pejabat-pejabat penting dari negara asal burung-burung tersebut yang berkunjung langsung ke Hutan Mangrove Karangsong untuk membuktikan kebenaran informasi tersebut. Tentunya ini adalah peluang emas yang bisa dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk melakukan promosi wisata (tourism promotion) di kancah internasional, sehingga berimplikasi positif bagi peningkatan pendapatan daerah melalui sektor pariwisata sekaligus sebagai promosi aset kekayaan wisata nasional.
Lokasi Pantai dan Hutan Mangrove Karangsong sendiri tidak begitu jauh dari pusat kota Indramayu. Sebenarnya banyak alternatif jalan menuju ke lokasi. Jika anda kebetulan datang dari arah Jakarta dan mengendarai kendaraan pribadi, maka salah satu pilihan rute yang bisa ditempuh adalah, dari Jembatan Bangkir menuju Desa Lohbener sampai di Simpang Lima (Tugu berbentuk 5 perahu dan 5 buah mangga) lurus terus sampai Bundaran Kijang (sebuah tugu dengan simbol kijang berwarna emas), kemudian tetap ambil jalan lurus sampai ketemu dengan Desa Tambak. Sedangkan bagi anda yang datang dari arah Cirebon, cukup mencari jalan area Kilang Minyak Pertamina Balongan, lurus terus, selanjutnya anda akan dipertemukan dengan Bundaran Kijang, lalu ambil kanan, jalan terus sampai ketemu Desa Tambak.
Sebelum masuk ke lokasi utama, pengunjung bisa melihat berbagai macam aktifitas masyarakat lokal, diantaranya kegiatan jual beli ikan di TPI (Tempat Pelelangan Ikan), pembuatan/perbaikan kapal-kapal nelayan, pembuatan jaring-jaring penangkap ikan, dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Hebatnya, untuk informasi biaya masuk ke Pantai Karangsong, pihak pengelola tidak mengenakan tarif alias free ticket, hanya dikenakan tarif tiket parkir kendaraan yang masuk, bukan jumlah pengunjungnya. Untuk tiket sepeda motor biasanya dipatok sebesar Rp 5.000, sedangkan mobil dikenai tiket Rp 10.000.
sumber : aryanirahmadita.blogspot.com |
Sebagai langkah pengembangan obyek wisata, baru-baru ini pihak pengelola pantai juga memfasilitasi para pengunjung dengan warung-warung (saung) di sepanjang pantai yang menyediakan aneka kuliner ikan bakar, jajanan, dan minuman. Disini pengunjung bisa menikmati pemandangan sekitar pantai sambil berkumpul dengan keluarga, menikmati pesona matahari terbit (sunrise) dan terbenam (sunset).
sumber : www.kompasiana.com |
Akses menuju ke lokasi Ekowisata Hutan Mangrove Karangsong, para pengunjung bisa memanfaatkan jasa transportasi tradisional berupa perahu motor milik nelayan-nelayan lokal yang selalu siap melayani para pengunjung. Tarif yang dibanderol sebesar Rp 15.000/kepala untuk rute pulang pergi dengan kapasitas maksimal 20 penumpang. Tarif ini sangat sepadan dengan panorama alam yang disuguhkan Hutan Mangrove Karangsong.
sumber : www.wisatacireboncom |
Keberadaan objek wisata andalan Indramayu ini menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat lokal. Banyak petugas-petugas dari mulai juru parkir, pedagang-pedagang, petugas keamanan, jasa transportasi, sampai petugas kebersihan didominasi oleh masyarakat sekitar Desa Karangsong. Tentunya ini menjadi harapan besar bagi pemerintah daerah dalam rangka menyerap sebanyak-banyaknya tenaga kerja dan mengentaskan angka pengangguran. Dan muaranya adalah meningkatnya taraf kesejahteraan sosial masyarakat di Kabupaten Indramayu pada khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Untuk menggunakan jasa perahu sebagai transportasi utama pengunjung bisa langsung membeli tiket di loket yang sudah disediakan oleh pihak pengelola. Dibutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk sampai di lokasi hutan mangrove. Disini pengunjung dimanjakan dengan pesona keindahan pohon mangrove yang berbaris di sisi kanan dan kiri akses menuju daratan utama, seolah-olah melambaikan tangan dan menyapa pengunjung yang datang. Setelah perahu motor sampai di lokasi hutan, anda bisa langsung melakukan perjalanan dengan jalanan setapak (jogging track) menyusuri rindangnya pohon mangrove.
sumber : www.kompasiana.com |
sumber : www.ngadem.com |
sumber ; www.kompasiana.com |
Diatas menara pandang anda juga bisa melihat dengan jelas beraneka ragam burung-burung yang terbang kesana kemari dan hinggap di pepohonan yang rimbun.
sumber : www.kompasiana.com |
Bagaimana, anda tertarik untuk mengunjungi Pantai dan Hutan Mangrove Karangsong di Indramayu?
1. Spesies Mangrove
Beberapa spesies mangrove yang tumbuh subur adalah : Avicennia Alba Blume, Avicennia Germinans, Avicennia Marina Vierh, Bruguiera Cylindrica, Bruguiera Gymnorrhiza, Rhizophora sp., dan masih banyak spesies-spesies lainnya.
2. Spesies Burung
Diantara spesies burung yang menghuni hutan mangrove adalah: burung elang pantai, bangau, gereja, jalak, tekukur, dan spesies-spesies lainnya.
3. Spesies Reptile
Terdapat berbagai jenis reptile dan amphibian, diantaranya: biawak, ular pohon, ular rawa, katak, kadal, iguana, dan sebagainya.
4. Spesies Ikan
Terdapat ikan mujair, gelodog, belanak, mujair, sembilang, udang-udangan, dan beberapa ikan kecil.
5. Spesies Kerang-kerangan
Beberapa jenis ikan diantaranya: Siput, kerang, kijing, dan jenis-jenis lainnya.
Tidak ada alasan untuk tidak bangga menjadi bagian dari kekayaan potensi wisata lokal daerah, tidak ada alasan pula untuk tidak bangga menjadi bagian dari Indonesia dengan potensi alam yang mempesona. Sukses selalu untuk sektor pariwisata Indramayu, Maju terus Indonesia!.
Post a Comment