Laki-Laki Berkebaya, Sebuah Tradisi Unik di Jawa

Laki-Laki Berkebaya, Sebuah Tradisi Unik di Jawa

Ada tradisi unik yang berkembang dalam masyarakat Jawa, tepatnya di Desa Benda Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Setiap bayi yang lahir berjenis kelamin perempuan, maka sang bapak dari bayi tersebut “diwajibkan” melakukan prosesi penguburan tali pusar (ari ari) dengan mengenakan kostum dan atribut layaknya seorang perempuan. 

ilustrasi : merdeka.com
Fenomena unik ini pernah penulis saksikan sendiri. Selang beberapa minggu setelah kelahiran seorang bayi perempuan, prosesi penguburan tali pusar pun dilaksanakan. Sesuai dengan arahan tetua dan dukun bayi yang membantu persalinan, sebelum prosesi dilaksanakan sang bapak dirias dengan make up dan pakaian kebaya milik neneknya lengkap dengan kain selendang (dalam istilah Jawa disebut kain tapih). 

Setelah berpakaian kebaya lengkap sang bapak berjalan sambil menggendong pendil (semacam  kendi kecil tempat air minum) yang berisi tali pusar bayi. Kemudian berjalan dengan posisi tangan kiri memegang payung dan tangan kanan menggendong pendil. Sambil berjalan menuju tempat penguburan, sang bapak juga disyaratkan membaca do’a kepada Sang Pencipta dengan tujuan meminta kebaikan atas bayi yang baru dilahirkan. 

Menurut cerita, tradisi ini dilakukan sebagai simbol rasa syukur sekaligus tekad seorang bapak untuk menunaikan tanggung jawabnya sebagai orang tua yang akan membimbing dan anaknya dalam situasi dan kondisi apapun.

Setelah sampai di tempat dimana tali pusar akan dipendam, sang bapak juga harus menggali lubang dengan tangannya sendiri, tanpa bantuan alat apapun. Konon, cara ini dilakukan sebagai simbol perjuangan seorang ayah yang akan terus berusaha berkorban dan menjaga anaknya hingga dewasa nanti. 

Lantas bagaimana jika bayi yang lahir berjenis kelamin laki-laki?, ternyata prosesinya lebih sederhana. Sang bapak hanya cukup mengenakan baju koko khas laki-laki pada umumnya. 

Unik dan ini benar-benar terjadi!

Tidak ada komentar