Menyeramkan, Misteri Welong, Hantu Penculik Anak Kecil
Ilustrasi |
Waktu itu kondisi desa masih di tumbuhi banyak pohon-pohon randu alas, pohon kelapa yang tinggi semampai seperti raksasa, dan penerangan yang masih tergolong minim, masih banyak rumah-rumah penduduk yang menggunakan lampu tempel pada malam hari. Tak ayal, jika tiba petang hampir di setiap sudut desa nampak senyap, kecuali beberapa orang tua & anak-anak yang hilir mudik ke surau untuk shalat dan mengaji.
Setelah selesai, mereka bergegas kembali ke rumah. Ketika malam mulai beranjak sekitar pukul 11 beberapa anggota masyarakat mendapat tugas untuk melakukan ronda siskamling. Masyarakat lokal biasa menyebutnya dengan istilah “koprek”. Kegiatan koprek ini rutin berjalan mulai larut malam sampai masuk waktu subuh. Berkeliling dari blok ke blok, masuk dan keluar gang, sambil mengingatkan penghuni rumah untuk mengunci rapat pintu rumah dan mematikan kompor.
Malam yang lengang tiba-tiba pecah oleh suara teriakan dari kejauhan. Orang-orang yang kebetulan sedang duduk-duduk di poskamling (masyarakat lokal menyebutnya “Jondol”) buru-buru beranjak dari tempat duduk dan berusaha mencari dari mana sumber suara tersebut. Beberapa yang lain justru berjalan ke arah yang berbeda.
Ternyata suara teriakan tersebut berasal dari salah satu rumah seorang warga di blok Anjun. Seorang perempuan paruh baya didampingi suaminya tampak terduduk lemas di depan teras rumah sesekali matanya menerawang jauh ke arah rimbunnya pepohonan di sekitar rumah tersebut. Sepertinya ada yang sedang mereka cari.
“Ada apa bu?..beberapa warga mulai berkerumun mendekati pasangan suami istri tersebut.
“Anak saya...anak saya...perempuan itu berbicara terbata-bata sembari mengusap air matanya. Sang suami berusaha memeluk dan menenangkan istrinya.
“Anak saya tiba-tiba menghilang sejak maghrib tadi, sampai sekarang belum pulang...”, isak perempuan itu semakin memilukan.
Sang suami kemudian menjelaskan lebih detail perihal anaknya yang raib sejak masuk waktu maghrib tadi. Waktu itu ia dan anak keduanya tersebut hendak berangkat shalat maghrib di surau. Mendadak di tengah jalan sang anak merasakan sakit perut, dan ia lantas meminta izin kepada bapaknya untuk tidak melanjutkan perjalanan ke surau dan kembali ke rumah untuk berhajat.
Karena jarak untuk pulang ke rumah cukup dekat maka sang bapak membiarkan anaknya pulang seorang diri. Dia hanya berpesan kepada anaknya jika sewaktu-waktu bertemu dengan orang asing dan tidak dikenal di kampung tersebut kemudian tiba-tiba menawarkan sesuatu atau mengajak pergi, maka jangan hiraukan, “langsung jalan lurus menuju rumah!”, demikian wanti-wanti sang bapak.........Bersambung
Menyeramkan, Misteri Welong, Hantu Penculik Anak Kecil
Post a Comment